REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat pendidikan Doni
Koesoema menilai Presiden Joko Widodo melanggar janji Nawacita jika
menghapuskan aturan tenaga kerja asing wajib menguasai Bahasa Indonesia.
Doni Koesoema mengatakan Presiden Joko Widodo
melanggar janjinya untuk mengedepankan kepribadian dan kebudayaan Indonesia.
"Melaksanakan Nawacita berarti menunjukkan bangsa
yang berkarakter tetapi dnegan menghapus bahasa Indonesia sama saja dengan
menghapus karakter bangsa," ujarnya pada Republika.
Penghapusan ini sama saja dengan membiarkan Indonesia
rusak. Alasan untuk mendorong arus investasi dari luar negeri ke Indonesia pun
tak ada korelasinya.
Menurutnya meningkatnya investasi itu masalah keamanan
dan kenyamanan bukan bisa atau tidaknya bahasa Indonesia. Sehingga alasan
tersebut tidak logis.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo meminta Menteri Tenaga
Kerja menghapus syarat bisa berbahasa Indonesia bagi TKA. Sekretaris Kabinet
Pramono Anung beralasan hal ini dimaksudkan untuk mendorong arus investasi dari
luar negri ke Indonesia.
Sumber: Republika