REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --
Pelaksanaan Ujian Nasional Computer Based Test (CBT) segera dilaksanakan dalam
waktu beberapa pekan lagi sebelum UN reguler. Namun, persiapannya masih
dianggap kurang.
"Apakah Kemendikbud telah
mempersiapkan hal itu dengan matang," ujar pengamat pendidikan Doni
Koesoema Albertus, Rabu (11/3).
Meski dilihat dari pelaksanaannya UN
CBT membuat anggaran lebih hemat karena tidak perlu lagi mengeluarkan anggaran
untuk percetakan soal-soal UN, tapi urgensi ketersediaan fasilitas yang
dipertanyakan. Berikut minimnya petunjuk teknis pelaksaan serta pelatihan dari
Kemendikbud.
Mengingat, lanjut ia, banyak sekolah
yang masih ragu dan siswa pun khawatir dengan pelaksanaan UN CBT ini.
Khususnya, jika terjadi kesalahan teknis saat pelaksanaan UN CBT.
"Tentunya, hal itu akan sangat
berdampak pada psikologis siswa, yang cemas jika terjadi kesalahan teknis pada
saat UN CBT. Selain itu, masih banyak sekolah yang mengakui, belum paham secara
mendalam terkait teknis UN CBT ini," katanya.
Menurutnya, pelaksanaan UN CBT
sebaiknya dilaksanakan pada tahun depan. Melihat dari kesiapan sekolah-sekolah
yang akan lebih siap dan mumpuni pada tahun depan. Waktu persiapan UN CBT yang
dilaksanakan tahun ini sangat pendek, sehingga rentan terjadi masalah.
Jangan sampai, kata ia, pelaksanaan
UN CBT berakhir seperti pelaksanaan Kurikulum 2013 yang dipaksakan dan berakhir
pada permasalahan yang kini terjadi.
"Maka dari itu, pemerintah
harus berhati-hati dalam bertindak, upayakan kesalahan jangan terjadi untuk
kedua kalinya," ulasnya.
Meskipun begitu, apabila pelaksanaan
UN CBT berhasil dan berdampak baik. Maka, itu adalah perubahan yang baik dan
dari sisi anggaran pun akan lebih rendah. Lagi pula, kata ia, sudah seharusnya
Indonesia berubah dan jangan menggunakan kertas yang hanya akan berakhir pada
pemborosan.
"Untuk mencapai hal itulah, PR
pemerintah sangat banyak. Dari fasilitas, perawatan, kestabilan, dan keamanan
UN CBT. Jangan sampai, fasilitas ditinggalkan begitu saja ketika UN usai
dilaksanakan tanpa perawatan dan akan kembali repot ketika pelaksanan UN CBT berikutnya,"
paparnya.