“Itu jadi masalah. Saat ini terdapat sekitar 300 LPTK, jumlah mahasiswanya membengkak sekitar satu juta. Dan tiap tahun menghasilkan lulusan kurang lebih 200 ribu,” kata pemerhati pendidikan Doni Koesoema kepada Geotimes di Jakarta, Jumat (24/10).
Padahal
formasi guru yang dibutuhkan tiap tahun adalah 60 ribu tenaga guru,
akhirnya terdapat sekitar 350 ribu guru yang menganggur.
“Animo masyarakat yang tinggi terhadap profesi guru, tapi tidak diimbangi dengan peraturan ketat dari pemerintah,” katanya.
Doni
menyayangkan, maraknya pendirian LPTK tersebut lantaran tidak diimbangi
dengan peraturan ketat dari pemerintah. Ia pun meminta pemerintah agar
segera membatasi jumlah LPTK, sampai jumlah guru yang tersedia merata.
Setelah
dibatasi jumlahnya, maka pemerintah harus membenahi kualitas LPTK,
dengan memperbaiki kualitas dosen, memperketat proses seleksi masuk
calon mahasiswa, dan pembenahan kurikulum.
“Materi
di kampus saat ini kebanyakan sudah ketinggalan jaman, padahal
kurikulum dan metode pengajaran terus berkembang,” katanya.
Menurut
dia kualitas dosen di LPTK harus ditingkatkan cara pengajarannya,
karena pengajaran dosen yang ada saat ini dinilai ketinggalan jaman.
“Dosen meminta mahasiswanya mengajar dengan interaktif, tapi yang bersangkutan metode mengajarnya menjemukan,” katanya.
Karena
dosen berkualitas berpengaruh pada kualitas lulusan calon guru LPTK. Ia
menilai, cara mengajarkan guru berasal dari pengalamannya mengikuti
pelajaran.
“Kalau waktu mahasiswa diajari dengan cara membosankan, maka ketika mengajarkan pun demikian,” katanya.
Selain
itu, LPTK diminta menyeleksi ketat calon mahasiswa yang hendak masuk.
Mereka diterima bila pengetahuan dasar seperti IPA, IPS, Matematika di
atas nilai 8,” katanya. Seleksi ketat tersebut dibutuhkan agar tersaring
mahasiswa yang benar-benar siap menjadi guru.
“Jadi bila kualitas LPTK-nya sudah dibenahi, maka guru yang dihasilkan sesuai dan berkualitas,” katanya.
Seperti
dikutip dari laman resmi Universitas Pendidikan Indonesia, disebutkan,
LPTK adalah perguruan tinggi penghasil calon guru profesional yang
berperan penting pada pembangunan sumber daya manusia Indonesia.
Beberapa
kampus yang menyelenggarakan LPTK diantaranya seperti Universitas Syiah
Kuala, Banda Aceh, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung,
Universitas Negeri Jakarta, Jakarta, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta, Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah,
Universitas Negeri Yogyakarta, dan kampus lainnya.[Dika Irawan*]
*Sumber: Geotimes Indonesia